Rabu, 25 Juli 2012

Aku Menyerah

jangan berhenti mencinta,
tatkala mentari menyirami diri dengan kasihnya..
mengapa tidak...?
tafsirkan mimpi,mengubur memory
tentang hari-harimu kemarin...

lalu lihat,
biduk langit masih tertawa
melihataku yang masih mencumbui
khayal...

bercinta dengan kata dalam balutan kisahku sendiri...

sementara hampa,
tatap yang kosong mulai hinggap
membuatku kembali teringat...

AARRrrgghh...siall,
ternyata kumasuki lagi tubuh yang rapuh akan masa lalu

selama apa begini?
berapa banyak lembar lagi
yang harus terkotori...

dalam diam getar...!

Tuhaaannn....sudahlah,
aku benar-benar sudah muak dengan segalanya
kujatuhkan lagi air diujung mata
dan hampir mati dilalap mimpi-mimpi malam...

 sepi hingga saat ini,
mungkin keyakinan diri cukup kuat untuk
memulai lagi,

atau percuma dengan semuanya
bahwa akupun
haus akan kasih yang selembut sutra...

yang membuatku tak berdaya

membuatku terkapar dahaga

hingga mati dalam gerak jiwa...

Post Comment

Senin, 23 Juli 2012

Ketika Rindu Membunuhku

ketika rindu memaksa
ingin terbaring rasanya aku
memejamkan kedua kelopak mata
hingga kutemu wujud darimu

ketika rindu sesakan nafasku
dimana tempat agar aku lega
seluruh rongga dada biar nyaman segera

mati terasa,

aliran darah terhenti kerananya,..
begitu sempurnakah rindu seperti membunuhku...

ingin lepas,rasanya benar-benar aku ingin lepas
seutuhnya hati ini kian terpangkas
laksana matahari ditengah hujan deras
tiada seluruh ia tunjukan paras...

berhentilah

kumohon berhenti membunuhku dengan rindu
sebab aku tidak begitu pintar
untuk melawannya

lalu setelah itu
kubiarkan engkau bermain rindu
dengan siapa yang kau anggap perindu
kasih sayangmu

Post Comment

Jumat, 20 Juli 2012

Tidaklah Tidak Berakhir

Menangislah..

Wahai engkau yang tak sadar
ini bukan akhir dari duniamu..

berlari kesana.!!

teriakan pada orang banyak

teriakan pada camar biar terenyak,
bahwa Engkau bukanlah satu-satunya lelaki yang kecundang,
yang lemah menopang beban akan keadaan hidupmu...

Ini hanya soal waktu
menangis atau tertawa bahagiapun
itu adalah sementara,adalah pilihan
dari segala yang kau lakukan...

Semestinya,
embun dipagi buta,sejuk menyadarkan
betapa hari ini adalah anugerah bagi kita yang berfikir,

berfikir bahwa kesederhanaan bukanlah
hal atau sesuatu yang begitu dianggap bencana besar...

Sesekali pernah terfikir dalam benak otak
selama berjalan diatas jejak-jejak yang pernah dilalui
akupun jengah dengan keadaan ini,
tapi setelahnya kubuka sedikit ruang penglihatan...

Ya,ini memang benar-benar anugerah
yang menjawab semua resah gelisah
yang menghantarkan kita pada satu sisi kerendahan hati...

Dimana diantaranya
akan lahir kesabaran jiwa yang telah lama
berteriak-teriak dalam kegilaan
seakan ingin mendobrak pintu untuk keluar dari kenyataannya...

Dan engkau,..

Wahai engkau kembali ku ucap,
berbahagialah dengan segala yang kau miliki
karna disekitarmu masih banyak
yang tiada mereka tersentuh perutnya
dengan setetes air sedari hari kemarin...


Bersyukurlah...

Post Comment

Design by Dede yasin dotama |