Senin, 18 Juni 2012

seperti

sebelum kau mengerti dimana air untuk
redakan dahaga
setiap gigil waktuku akan selalu menghiasi malam,
berpijak sebagai satu kaum perasa,
meski aku berlari dalam relung kesunyian..

tak tau arah kemana harus kuarungi semua,

garis katulistiwa takkan berpindah lari
dari apa yang kau cari,
pergi dari apa yang kau hayati dan aku yakini...

seperti hening terpuruk terikat bayangmu,
aku dilukisi kasih sayang yang tak mudah untukku buang,
berpeluh cinta yang mempesonakan bagai sepotong senja
aku lebih memilih wajah yang menghantui dimalam-malamku...

sementara masih merenung,

dibatas jeritan khalbu
ku ungkap dengan syahdu mendayu.


 melayang kembali
tanpa perduli rasa sekian penuh menyeluruh tubuh,

dan aku
hendak kemana membawanya..?bagaikan anjing-anjing ketika purnama
bagaikan sekawan iblis yang merasuk kejiwa...

mungkin dari keduanya bukan hal mustahil,
bahkan seperti yang kurasakan saat ini
dimana sungguhpun itu diriku

arah yang tertutup

harapan yang terbuang

perasaan yang di abaikan...

menjadi penghapus
saat kutulis segalanya,

segala dan semua
dikala aku terkapar tak berdaya
sampai tak mampu bangun kerananya...



untuk sebuah nama.

Post Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Dede yasin dotama |